Hari
ini, aku memulai kembali membuka beberapa buku yang ku punya. Singkat cerita
aku mengulang kembali membaca “it’s talking about life, lady, and love” karya
kak Ori Rabowo.
Aku
lupa bagaimana mendapatkan motivasi, aku lupa caranya menyemangati diri
sendiri, dan aku lupa apa itu bahagia dari berbagi. Sebelumnya aku memiliki
banyak waktu bersama para sahabatku untuk bertukar fikiran dan berbagi, namun waktu juga yang paling egois membuat
kami sulit untuk bertemu tetapi kembali dalam buku “it’s talking about life,
lady, and love” tidak pernah membiarkan air mataku berhenti mengalir, aku
selalu terhanyut dengan kalimat bahkan tulisan yang selalu menunjukkan bahwa
Allah itu maha adil, pengasih dan penyayang. Semua tertulis rapih dan aku
menyadari itu semua adalah kenyataan yang bahkan bisa terjadi oleh siapun di
dunia ini termasuk “AKU”. Hingga ini semua sudah cukup membawa diriku jauh
lebih baik sekarang. Solusi semua dari masalahku hanya ku serahkan kepada yang
maha kuasa.
Sebagian
kecil dari tulisannya mengingatkan aku kembali bahwa segala-galanya itu hanya
milik Allah, hanya Allah yang bisa menentukan. Dan Aku fikir, aku bisa membuat
semua masalahku, harapanku, impianku, bahkan semua yang ku lakukan hanya dapat
aku serahkan dan aku adukan cuma hanya kepada-Nya. Bukan terlalu sok alim, atau
terlalu naif tapi bagiku menyempurnakan iman dengan mendekatkan diri kepada-Nya
adalah jalan terbaik.
Mengapa
kau selalu berkata ketika hidupmu kacau dan goyah bahwa Allah tidak adil?
Kenapa Allah tidak pernah menjawab doamu? Sampai kapan kamu harus tersiksa
dengan segala masalahmu karena Allah tidak perduli? Sungguh, istigfarlah kawan,
dia selalu ada untukmu jangan biarkan dia memalingkan segala perhatiannya
kepadamu, sungguh dia pasti ada untukmu, dia tidak akan pernah mati, dia selalu
memperhatikanmu, sungguh dia maha peyayang, kita saja yang tidak terlalu pintar
untuk menemukan hikmah disetiap hal yang dia berikan. Bahkan dia selalu setia
menunggu taubatmu, dia selalu menunggumu dalam setiap langkahmu untuk kembali
pada-Nya. Jujur, tidakkah kalian tau bahwa kami lah umatnya yang egois, tidak
pernah adil dalam membuat perkataan dengan Tuhannya sendiri.
Sedih itu
wajar, masalah ada itu pasti, jadi untuk apa kamu bersusah payah memadamkan
sedih dengan selalu bertanya kepada-Nya “Mengapa
ya Allah? Kenapa Harus Seperti Ini?” Bacalah Al-Qur’an, karena sebaik-baiknya
ilmu dan pedoman hidup adalah agama dan semua jawaban tertera jelas di dalam
Al-Qur’an yang tidak akan pernah tergantikan isinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar