Minggu, 09 November 2014

sendiri itu pilihan agar tidak meraih kekecewaan bukan?

belajarlah untuk mengerti, seperti hujan hendak meneteskan air diselip kusamnya dunia.
pahamilah setiap perbuatanmu, seperti matahari yang selalu memberi harapan baru.
tanyakan kembali hatimu, seperti halnya kemana air akan berhenti mengalir.
buka kembali hidupmu, seperti burung yang hendak mencari tempat berlindung kala lelah terbang diantara langit mendung.
ini bukan tentang menyakiti, tapi tentang kekuatan hati.
ketika hendak memandang meraih apa itu mimpi, lalu mengapa kamu lepaskan aku sendiri?
belajar sendiri itu lebih sulit saat terbiasa bersama bukan?
tolong jangan tanyakan lagi mengapa aku tidak akan menghapirimu kembali.
dunia tidak sejauh yang kita pandang, melainkan apa yang kita tantang
melepaskan harusnya sudah berarti kehilangan.
jauh dari angan bahkan tidak akan pernah untuk dapat menemukan.
kita tidak lagi mempertanyakan bagian tiap keseharian
kita sudah menentukan, kita harus berjalan menempuh rintangan kebahagiaan.
aku untuk hidupku, kamu untuk hidupmu
ini yang sudah harusnya dipercayai, mengapa tetap untuk saling meyakini?
terkadang itu bukan pilihan untuk bertahan.
karena semakin lama kamu hanya terus menambah kekecewaan.
aku memutuskan berlari untuk terakhir kalinya kamu yang menyudahi.
terima kasih, aku terlalu begitu belajar banyak kebahagiaan dari bentuk kepedihan 


BY TPR - 2011
TO : FDS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar