Senin, 29 September 2014

Manajemen Risiko



MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN ASURANSI PRUDENTIAL

Semua asuransi memberikan perlindungan terhadap beberapa konsekuensi kerugian ekonomi. Asuransi memenuahi sebagian kebutuhan perorangan dan bisnis akan keamanan ekonomi. Walaupun produk-produk asuransi selalu berubah-ubah untuk dapat memenuhi berbagai aspek kebutuhan, tujuan dasar dari produk-produuk asuransi tetap sama, yaitu memberikan perlingan terhadap risiko kerugian finansial. 

Untuk memahami asuransi dan bagaimana cara kerjanya, harus dipahami dahulu konsep risiko dan mengetahui risiko yang bagaimana yang dapat diasuransikan.

Risiko muncul apabila ada ketidakpastian mengenai masa depan. Terdapat dua jenis risiko baik yang dihadapi oleh perseorangan maupun oleh perusahaan, yaitu :

1. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
2. Risiko Murni (Pure Risk)

Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
memiliki tiga kemuungkinan hasil : rugi, untung atau tidak ada perubahan. 
Contohnya pada saat Anda membeli saham. Anda berspekulasi bahwa bila nilai saham naik anda akan memperoleh laba  dari invenstasi tersebut, namun bila nilai sahan tersebut jatuh maka anda akan kehilangan seluruh atau sebagian dari uangg yang anda invetasikan. Namun nilai saham dapat tidak berubah, sehingga anda tidak akan kehilangan maupun memperoleh laba/keuntungan dari uang yang anda investasikan.

Risiko Murni (Pure Risk)
tidak memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, tidak menimbulkan kerugian atau tidak timbul kerugian.
Contohnya adalah bahwa setiap orang pasti akan meninggal suatu saat, namun tidak diketahui kapan hal itu akan terjadi. Kepastian bahwa setiap orang pasti akan meninggal inilah yang disebut dengan Risiko Murni. Inilah satu-satunya risiko yanng dapat diasuransikan. Dengan menghitung rata-rata usia hidup dan rata-rata pada usia berapa orang akan meninggal, perusahaan asuransi dapat memperkirakan terjadinya Risiko Murni ini. Tujuan dari asuransi itu sendiri adalah memberikan kompensasi atas kerugian finansial ddan tidak memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Dapat dikatakan bahwa Risiko Spekulatif tidak dapat diasuransikan karena terdapat kemungkinan untuk memperoleh keuntungan.
Risiko Murni dapat diasuransikan karena tidak memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, walaupun terjadi kerugian ataupun tidak terjadi kerugian.
Dalam tiap situasi, perorangan, keluarga atau perusahaan dapat menggunakan manajemen risiko untuk mengendalikan tingkat risiko finansial yang dihadapi. Menajemen risiko mencakup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang kita hadapi. Beberapa cara pengelolaan risiko yang digunakan untuk mengendalikan tingkat risiko finansial yang dihadapi adalah :
  1. Menghindari Risiko (Avoiding Risk)
Cara pengelolaan risiko yang paling mudah dilakkukan adalah menghindari risiko sama sekali.
  1. Mengendalikan Risiko (Controlling Risk)
Kita dapat berusaha menngendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah dan mengurangi risiko tersebut.
  1. Menerima Risiko (Accepting Risk)
Secara sederhana menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko yang terjadi tersebut.
  1. Mengalihkan  Risiko (Transferring Risk)
Apabila seseorang mengalihakan risiko ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab finansial atas riisiko tersebut ke pihak lain, yang umumnya  atas dasar pemberian imbalan. Cara yang paling umum bagi seseorang, keluarga atau perusahaan untuk mengalihkan risiko adallah dengan membeli pertanggungan asuransi. Risiko kerugian finansial tersebut dialihkan ke perusahaan asuransi dan apabila terjadi suatu kerugian yang spesifik, perusahaan asuransi tersebut akan membayarkan sejumlah uang, asalkan perusahaan asuransi tersebut telah menerima sejumlah uang, yang disebut sebagai premi.
http://asuransijiwaprudential.blogspot.com/2012/11/manajemen-risiko.html

TRIANA PUSPITA RINI
57212469
3DF02
MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar