Karena pada akhirnya seorang
MANTAN tidak akan pernah bisa disebut sebagai TEMAN.
Seberapa jauhpun hubungan antara
mantan tidak akan mungkin dibuat menjadi kata pertemanan.
Jika itupun bisa, yakinilah bahwa
salah seorang dari kalian sedang manafikan sebagian rasa yang terlanjur masih
berada didalam raga. Seperti memungkiri tetapi kita lebih tau itu munafik. Serasa
tidak membutuhkan tetapi mengikuti keinginan yang masih ingin berhubungan.
Sesungguhnya, kembali lagi pada
hakikatnya bahwa seorang mantan bukanlah yang akan kau jadikan dia sebagai
teman. Di kemudian hari, sewaktu-waktu ada kalanya dia akan mengungkit beberapa
kenangan, beberapa kejadian, dan segelintir hal-hal di masa lalu hingga mecoba
lagi untuk memutar waktu walau diambang ketidaksadaran.
Bagiku, MANTAN itu tidak akan
pernah ada untuk kembali diungkit. Selayaknya dosa, hanya perlu tuk ditebus dengan
kebaikan. Selayaknya aib hanya perlu tuk ditutupi. Selayaknya barang sudah rusak,
berulang kali diperbaiki tetap saja tidak akan sesempurna saat pertama kali
mendapatkannya atau barang yang sudah tidak terpakai berikan saja kepada yang
lebih membutuhkan. Selayaknya hujan, biarkan saja dia datang, dan biarkan saja
dia berhenti tanpa perlu tau kapan waktunya, karena yang pasti dia akan pergi. Selayaknya
angin, biarkan saja dia terus berhempus, datang, atau pergi tanpa perlu kita tunggu
bahkan tuk dihirup karena dia itu hanyalah angin bukan udara yang kita
butuhkan.
Jadi bagiku, saat dirimu sudah
menjadi mantan. Jangan berharap menukar posisimu untuk status sebagai teman. Tidak
akan mungkin bisa KENANGAN BERASAMA MANTAN disamakan juga dengan KENANGAN BERSAMA
TEMAN. Layaknya, seindah-indahnya PERMATA tetap saja dia bukanlah BERLIAN.
MENGERTI KAN MAKSUDKU?
-TPR-