Today,
Penghujung waktu ditahun 2015.
Hello... banyak yang sedang kalian kerjakan ditempat lain disana, entah dibawah naungan langit biru, merakah bahkan sampai merona. Banyak yang telah kalian berikan kepadaku sampai saat ini aku bisa menulis bahkan lebih dari sekedar cerita gurauan kita dahulu atau sebatas kenangan yang ditakdirkan lenyap hingga tersimpan rapat membentuk diri ini untuk bisa jauh lebih baik lagi.
Bukankah kita sering menemukan banyak kegagalan? Setiap saat bahkan mungkin setiap detik peluang kegagalan itu akan datang menghampiri. Ya... bukti darinya ketika kita gagal dalam membuat rencana yang sudah ditakdirkan tidak akan bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tetapi, kali ini aku akan menyapa “Hello Kegagalan” dan “Kalian Bukanlah Kesia-Siaan Dalam Hidupku”.
Kalian adalah alasan bagiku agar bisa bangkit memperbaiki apa yang selama ini salah untukku perjuangkan, kalian adalah bentuk nyata dari bagian setiap perubahan dalam pola hidupku hingga sampai pada pola fikiranku. Mengubah kalian itu perlu banyak waktu untuk dapat menikmatinya sebagai rencana keberhasilan, aku menemui berbagai macam aspek untuk dapat terus bertahan agar tidak dapat membuat kalian menjadi sebuah tempat hitam gelap yang harus ditinggalkan tanpa perlu tuk diungkit kembali keberadaannya, walau pada akhirnya memang kalian tidak perlu untuk dapat ku sentuh kembali.
Aku selalu menempatkan kalian dalam posisi yang sewaktu-waktu dapatku bandingkan dengan hidupku yang sekarang, jika posisi kalian jauh lebih baik dariku yang sekarang aku akan merasa bersyukur karena sebelumnya kita pernah berada dalam detik waktu yang sama memperjuangkan keinginan bersama-sama hingga akhirnya kita berhenti terlarut terus dalam karangan impian itu dan meningalkannya hingga kini kita menyebutnya kenangan.
Aku menikmati hidupku yang sekarang, bahkan aku teramat sangat bersyukur dengan hari-hari luar biasaku saat-saat ini hingga seterusnya. Karena, dengan membandingkan hidupku yang dahulu bersama kalian aku bisa sangat merasakan hidupku lebih indah untuk dapatku peluk walau perlu tuk di ingat hanya sendiri, bukan bersama yang lain atau bersama kalian. Tetapi dengan kalian yang telah menepikan semua impian, memilih tuk tidak bertahan, aku memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan orang lain yang jauh lebih luar biasa dibandingkan kalian. Ini adalah salah satu pemberian dari semua keputusan kalian yang pada awalnya ku sebut kepedihan namun ku sambut diakhir dengan kebahagiaan.
Terima kasih kalian, tidak perlu menyebut namapun kalian tetap terekam nyata tersimpan dalam memori setiapku menatap ke belakang, dan aku selalu menyiapkan menatap kedepan dengan penuh kenyakinan bahwa diriku akan berjalan lebih jauh serta berlari lebih keras sebelum mungkin kalian datang menutup kemungkinanku lagi untuk bahagia.